6 Cara Mengatasi Tangisan Anak dengan Bijak

6 Cara Mengatasi Tangisan Anak dengan Bijak – Tangisan adalah alat komunikasi utama bagi anak-anak, terutama di usia dini. Ketika mereka merasa kesal, lapar, atau menginginkan sesuatu, mereka seringkali menangis sebagai cara untuk menyampaikan perasaan mereka. Bagi orang tua, suara tangisan yang terus-menerus bisa menjadi sumber stres yang tak terhindarkan. Ini sering kali membuat kita terjebak dalam situasi di mana kita merasa harus memenuhi keinginan si kecil agar ia segera berhenti menangis. Namun, penting untuk diingat bahwa terlalu sering menuruti tangisan anak bisa mengajarkan mereka bahwa menangis adalah cara yang efektif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Untuk itu, sebagai orang tua, kita perlu bijak dalam menangani situasi ini.

6 Cara Mengatasi Tangisan Anak dengan Bijak

Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda coba untuk mengatasi tangisan anak dengan bijak tanpa harus langsung menyerah pada setiap permintaannya.

1. Ajarkan Anak Menggunakan Kata-kata

Saat anak memasuki usia satu tahun, ini adalah waktu yang tepat untuk mulai mengajarkan mereka mengekspresikan perasaan dan keinginan mereka dengan kata-kata. Pada usia ini, anak mungkin belum bisa berbicara dengan jelas, tetapi hal itu tidak masalah. Yang penting, kita sebagai orang tua dapat terus mendorong mereka untuk mencoba mengungkapkan apa yang mereka inginkan dengan kata-kata, meskipun belum sempurna.

Ketika anak menginginkan sesuatu, cobalah untuk mengulangi apa yang Anda pikir mereka inginkan dalam bentuk kalimat. Misalnya, jika anak menunjuk mainan dan mulai menangis, Anda bisa berkata, “Oh, kamu ingin mainan itu, ya? Coba bilang ‘mainan, tolong.‘” Meskipun anak Anda belum bisa mengucapkan kata-kata dengan jelas, mendengar Anda mengulanginya akan membantu mereka belajar cara berkomunikasi dengan benar.

Baca Juga  Stop Diare Anak Sekarang Juga! Tips Cepat dan Ampuh

Kesabaran adalah kunci dalam mengajarkan anak berbicara. Anak-anak membutuhkan waktu untuk memproses dan belajar bagaimana serta kapan harus menggunakan kata-kata. Dalam tahap ini, peran kita sebagai orang tua adalah untuk memberikan bimbingan yang konsisten dan positif agar mereka merasa nyaman menggunakan kata-kata, bukan tangisan, untuk menyampaikan keinginan mereka.

2. Beri Pujian Ketika Anak Berperilaku Baik

Salah satu hal yang sering diabaikan oleh orang tua adalah memberikan apresiasi ketika anak berperilaku sopan dan baik. Jika anak Anda meminta sesuatu dengan tenang dan sopan, pastikan untuk memujinya. Perilaku baik yang tidak dihargai cenderung hilang, dan anak bisa kembali pada kebiasaan lama seperti menangis atau merengek.

Jika Anda tidak siap untuk memenuhi permintaan anak, berikan pujian terlebih dahulu atas cara ia meminta, lalu jelaskan dengan lembut alasan Anda tidak bisa memenuhinya segera. Misalnya, Anda bisa berkata, “Wah, kamu sangat sopan dalam meminta. Ibu suka cara kamu berbicara. Tapi ibu sedang sibuk sekarang. Bagaimana kalau kita lakukan setelah ini selesai?” Dengan cara ini, anak akan belajar bahwa berbicara dengan baik membawa hasil yang lebih positif daripada menangis.

3. Gunakan Teknik “Jus Air Mata”

Jika anak Anda tetap menangis meskipun Anda telah menolak permintaannya, cobalah untuk merespons dengan cara yang kreatif. Salah satu teknik yang bisa dicoba adalah dengan menganggap air mata anak sebagai “jus air mata.” Anda bisa berkata, “Wah, air matamu keluar banyak, kita buat jus air mata, yuk. Ibu ambil gelas untuk menampung air matamu, nanti kita minum bersama.” Kemudian, ambillah gelas dan tempatkan di pipinya untuk menangkap air mata, lalu berpura-pura meminumnya.

Baca Juga  Bingung Pilih TK untuk Anak? 7 Tips Ini Wajib Kamu Tahu!

Teknik ini bertujuan untuk mengirimkan pesan kepada anak bahwa tangisannya tidak akan mengubah situasi. Mereka akan memahami bahwa menangis bukanlah cara yang efektif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dengan cara ini, Anda mengalihkan fokus mereka dari tangisan dan mengurangi kemungkinan mereka menggunakan tangisan sebagai senjata untuk mencapai keinginan.

4. Alihkan Perhatian dengan Cerdik

Mengalihkan perhatian anak dari hal yang membuat mereka menangis adalah salah satu cara yang efektif dan cepat. Saat anak menginginkan sesuatu yang tidak bisa Anda berikan, coba tawarkan alternatif yang menarik. Misalnya, jika anak Anda meminta benda tajam seperti pisau, Anda bisa memberinya sendok atau mainan yang aman. Jika ia ingin gunting, Anda bisa memberikan gunting plastik sebagai pengganti.

Selain itu, penting juga untuk menjelaskan kepada anak mengapa Anda tidak bisa memenuhi keinginannya. Misalnya, katakan “Pisau itu berbahaya, tapi kamu bisa bermain dengan sendok ini.” Dengan cara ini, Anda tidak hanya mengalihkan perhatian anak, tetapi juga memberikan pemahaman tentang bahaya atau alasan di balik penolakan Anda.

5. Biarkan Anak Menangis Sejenak

Kadang-kadang, cara terbaik untuk mengatasi tangisan anak adalah dengan membiarkannya menangis sejenak. Ini tidak berarti Anda mengabaikan perasaannya, tetapi memberi mereka waktu untuk menenangkan diri. Setelah beberapa waktu, Anda bisa kembali dan bertanya apakah mereka siap untuk berbicara dengan baik tentang apa yang mereka inginkan.

Saat anak sudah lebih tenang, jelaskan bahwa menangis tidak akan membuat Anda memenuhi keinginan mereka. Misalnya, Anda bisa berkata, “Ibu tidak bisa memberikan apa yang kamu minta kalau kamu menangis. Coba bilang dengan sopan, ya.” Dengan pendekatan ini, anak akan belajar bahwa komunikasi yang baik lebih efektif daripada tangisan.

Baca Juga  Anak Berkebutuhan Khusus : Pengertian, Jenis Dan Terapinya

6. Beri Pelukan dan Canda

Kadang-kadang, anak menangis karena mereka merasa frustrasi atau butuh perhatian lebih. Dalam situasi seperti ini, memberikan pelukan bisa menjadi cara yang sangat efektif untuk menenangkan mereka. Sentuhan fisik yang lembut, seperti pelukan, bisa memberikan rasa nyaman dan keamanan kepada anak.

Selain pelukan, cobalah untuk menggunakan humor. Berpura-puralah menjadi karakter yang lucu atau menyenangkan yang bisa membuat anak tersenyum. Misalnya, Anda bisa bermain menjadi monster yang akan “memakan” anak yang menangis. Katakan, “Hmm… ada suara tangisan. Sepertinya ada anak yang mau dimakan monster!” Kemudian, berikan gigitan manja pada tangan atau pipinya. Hal ini bisa membantu mengubah suasana hati anak dan membuat mereka tertawa, sehingga melupakan alasan mereka menangis.

Kesimpulan

Itulah 6 Cara Mengatasi Tangisan Anak dengan Bijak. Mengatasi tangisan anak memang memerlukan kesabaran, kreativitas, dan ketegasan. Dengan mengajarkan anak untuk menggunakan kata-kata, memberikan pujian atas perilaku baik, mengalihkan perhatian dengan cerdik, dan menggunakan humor atau pelukan, kita bisa membantu anak belajar bahwa ada cara lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan selain menangis. Tentu saja, setiap anak berbeda, dan pendekatan ini mungkin memerlukan penyesuaian tergantung pada karakter anak Anda. Namun, dengan konsistensi dan pendekatan yang penuh kasih sayang, Anda dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang lebih sabar dan mampu mengelola emosinya dengan lebih baik.

5/5 - (1 vote)

Eksplorasi konten lain dari Rasyid Blog

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Eksplorasi konten lain dari Rasyid Blog

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca